Monday, July 25, 2005

Tsunami Alert yang bikin panic

Senin, 25 Juli 2005, 01:58 WIB -Berita Umum-
Gempa Tektonik 6.6 SR Mengguncang Banda Aceh
Sumber : AirPutih


Banda Aceh - NAD. Minggu (24/7) dua kali gempa tektonik terasa di Banda Aceh. Menurut data dari Badan Meteorologi dan Geofisika gempa tektonik yang pertama pada pukul 05.53 WIB. Gempa pertama ini berpusat di laut pada koordinat 4.65 LU 94.9 BT dengan kedalaman 30 Km. Meskipun jarak pusat gempa 110 Km Barat Daya Banda Aceh getaran gempa terasa dan tercatat II MMI di Banda Aceh. Seperti yang disampaikan oleh Aris Bangun Aji, ada satu rekan dari tim AirPutih yang masih tertidur lelap dan langsung bangun lari ke bawah saat merasakan gempa 5 Skala Richter pagi kemarin.

Pukul 22.42 WIB, Minggu (24/7) gempa kembali mengguncang kota Banda Aceh. Cukup besar, gempa tektonik dengan kekuatan 6.6 Skala Richter berpusat di laut dengan kedalaman 33 Km. Posisi pusat gempa pada koordinat 7.9 Lintang Utara 92.1 Bujur Timur jauh dari kota Banda Aceh tepatnya 435 Km Barat Laut Banda Aceh. Meskipun jauh namun getaran terasa sampai III MMI (Modified Mercally Intensity) di Banda Aceh. Gempa ini sempat dirasakan oleh tim AirPutih saat di warung kopi di Seutui. Pengunjung warung kopi menghentikan sejenak semua aktivitasnya begitu terjadi gempa kemarin malam. Setelah gempa selelsai aktivitaspun dimulai lagi, namun beberapa pengunjung pergi pulang untuk memeriksa kondisi keluarga dan rumahnya.

Sementara itu akibat gempa tektonik 6.6 Skala Richter menyebabkan kantor PBB di Banda Aceh telah mengeluarkan tsunami alerts kepada kantor PBB di Nias. UN Camp Gunung Sitoli Kabupaten Nias sempat kosong ditinggal mengungsi ke Puri Lestari. Menurut Lukman F Yusuf tim Airputih di Gunung Sitoli, meski tidak ikut merasakan gempa karena prosedur dari PBB dan ada tsunami alerts dari kantor PBB Banda Aceh tak urung semua orang yang berada di tenda dibangunkan untuk segera mengungsi ke daerah yeng lebih tinggi. Sekitar 10 mobil beriringan menuju ke Puri Lestari dalam waktu 10 menit. Namun bahaya yang ditakutkan juga tidak kunjung datang perasaan lega dan rasa syukur menemani mereka saat pulang ke tenda PBB.

Note :
Gara-gara 10 mobil lari ketakutan menuju Puri Lestari, warga Gunungsitoli menjadi panik hingga ga bisa tidur hingga pukul 3.00 pagi. Gempa terjadi pukul 22.42, tapi tsunami alert di Nias justru pukul 1.00-an. Aneh bukan??? Seharusnya tsunami hanya berkisar 20 menit dari waktu terjadinya gempa dan semestinya peringatan bahaya tsunami dikeluarkan 10 menit setelah gempa. Inilah akibatnya kalo peringatan bahaya tsunami simpang-siur.

No comments: